Review Kegiatan PKKMB Universitas Lampung Tahun 2024


Andhika Pratama - GSG  Universitas Lampung


Halo semuanya, perkenalkan nama saya Andhika Pratama dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Elektro Angkatan 2024 dengan NPM 2415031111. Pada blog ini saya akan menyampaikan materi yang sudah saya rangkum selama mengikuti rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Lampung pada Kamis dan Jum'at, 15-16 Agustus 2024. 


   • HARI PERTAMA

Peran mahasiswa dalam mewujudkan dan menjaga ketertiban di masyarakat bisa melibatkan beberapa aspek. Mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan sosial seperti kampanye kesadaran, pelatihan masyarakat, dan advokasi hukum untuk mengatasi isu-isu sosial. Mereka juga bisa menjadi agen perubahan dengan mengedukasi masyarakat tentang hak dan tanggung jawab mereka serta turut serta dalam program-program pemerintah atau organisasi non-pemerintah.


Saat menyampaikan pendapat di muka umum, beberapa hal yang wajib diperhatikan meliputi : 

1. Kejelasan : Sampaikan pendapat dengan jelas dan terstruktur.

2. Etika : Hormati pendapat orang lain dan hindari kata-kata yang menyinggung.

3. Fakta : Pastikan argumen didukung oleh data dan informasi yang valid.

4. Tujuan : Sampaikan dengan tujuan konstruktif dan tidak hanya untuk memprovokasi.

5. Kepatuhan Hukum : Patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk hak dan batasan dalam kebebasan berbicara.


Mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam pembangunan dengan berbagai cara, termasuk :

1. Penelitian dan Inovasi : Melakukan penelitian yang dapat memberikan solusi untuk berbagai masalah pembangunan, seperti teknologi baru, metode efisiensi, atau kebijakan publik.

2. Pendidikan dan Penyuluhan : Mengedukasi masyarakat tentang isu-isu pembangunan, seperti kesehatan, lingkungan, dan hak asasi manusia.

3. Keterlibatan dalam Proyek Sosial : Terlibat dalam kegiatan sosial dan proyek pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

4. Advokasi dan Aktivisme : Menggalakkan perubahan sosial dan kebijakan melalui kampanye, diskusi publik, dan aksi-aksi sosial yang konstruktif.

5. Pengembangan Kepemimpinan : Mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor pembangunan, baik di sektor publik maupun swasta.


Dengan berkontribusi dalam berbagai aspek ini, mahasiswa dapat membantu mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Membangun pemuda di era digital menghadapi beberapa tantangan utama :

1. Paparan Informasi Berlebihan : Pemuda sering terpapar informasi yang sangat banyak dan beragam, yang bisa membuat mereka kebingungan atau sulit untuk memilah informasi yang relevan dan akurat.

2. Ketergantungan pada Teknologi : Kecenderungan untuk bergantung pada perangkat digital dapat mengurangi keterampilan sosial, interaksi langsung, dan kemampuan berpikir kritis.

3. Cyberbullying dan Keamanan Online : Risiko perundungan siber dan ancaman keamanan seperti pencurian identitas atau penipuan online semakin meningkat, mempengaruhi kesejahteraan mental pemuda.

4. Kesenjangan Digital : Tidak semua pemuda memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, menciptakan ketidaksetaraan dalam kesempatan belajar dan berkembang.

5. Informasi Palsu dan Misinformasi : Penyebaran berita palsu dan misinformasi dapat memengaruhi persepsi pemuda dan membuat mereka sulit membedakan fakta dari opini atau propaganda.

6. Tekanan Sosial dan Kesehatan Mental : Media sosial sering menampilkan standar hidup dan penampilan yang tidak realistis, yang dapat menyebabkan tekanan sosial, stres, dan masalah kesehatan mental.


Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan yang seimbang, melibatkan pendidikan literasi digital, pengembangan keterampilan sosial dan emosional, serta kebijakan yang mendukung akses dan keamanan online yang lebih baik.


"Proxy War"atau perang proksi adalah konflik di mana dua kekuatan besar atau negara terlibat dalam persaingan tanpa terlibat langsung dalam pertarungan fisik satu sama lain. Sebagai gantinya, mereka menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk melawan musuh mereka. Dalam konteks ini, pihak ketiga yang bertindak sebagai proksi mungkin terdiri dari kelompok bersenjata, milisi, atau bahkan negara lain yang memiliki kepentingan yang selaras dengan salah satu kekuatan besar.


Dalam perang proksi, beberapa hal yang biasanya digunakan adalah :

1. Dukungan Militer : Memberikan senjata, pelatihan, dan dukungan logistik kepada kelompok proksi untuk memperkuat kemampuan mereka di medan perang.

2. Pendanaan : Memberikan dana atau sumber daya finansial untuk mendukung kelompok atau negara proksi.

3. Propaganda dan Informasi : Menyebarluaskan informasi dan propaganda untuk mempengaruhi opini publik dan memperburuk ketegangan.

4. Diplomasi dan Politik : Menggunakan diplomasi untuk memobilisasi dukungan internasional atau isolasi lawan politik.

5. Pengaruh Ekonomi : Menggunakan kekuatan ekonomi untuk mempengaruhi atau menekan negara atau kelompok tertentu yang terlibat dalam konflik.


Perang proksi sering terjadi dalam situasi di mana konflik langsung dianggap terlalu berisiko atau tidak menguntungkan secara strategis. Ini memungkinkan pihak-pihak besar untuk menguji kekuatan mereka dan mempengaruhi hasil konflik dengan risiko yang lebih rendah terhadap diri mereka sendiri.


Menurut Danrem 043 Gatam, Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan, melatih diri untuk menjadi pemimpin melibatkan beberapa aspek penting :

1. Kedisiplinan : Mengembangkan kebiasaan disiplin yang kuat, baik dalam tugas sehari-hari maupun dalam pengambilan keputusan. Disiplin membantu menciptakan ketertiban dan contoh positif bagi orang lain.

2. Kepemimpinan Melalui Teladan : Memimpin dengan memberikan contoh nyata. Seorang pemimpin yang efektif harus menunjukkan kualitas yang diinginkan, seperti integritas, kerja keras, dan komitmen.

3. Kemampuan Komunikasi : Meningkatkan keterampilan komunikasi untuk menyampaikan visi, mendengarkan masukan, dan mengatasi konflik dengan baik. Komunikasi yang efektif penting untuk memotivasi dan membimbing tim.

4. Pengembangan Diri : Terus-menerus berusaha untuk belajar dan berkembang, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman praktis. Pemimpin yang baik adalah mereka yang berkomitmen pada pembelajaran berkelanjutan.

5. Empati dan Kepedulian : Mengembangkan kemampuan untuk memahami dan merespons kebutuhan serta perasaan orang lain. Empati membantu membangun hubungan yang solid dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

6. Kemampuan Pengambilan Keputusan : Berlatih membuat keputusan yang cepat dan tepat dalam situasi yang sulit. Pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang situasi yang dihadapi sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif.


Aspek-aspek ini membantu membentuk karakter dan kemampuan seorang pemimpin untuk memimpin dengan efektif dan menghadapi berbagai tantangan.


Berdasarkan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 1, kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam program studi maupun di luar program studi meliputi:

1. Kegiatan Akademik : Kuliah, seminar, workshop, atau diskusi yang terkait langsung dengan materi program studi.

2. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat : Aktivitas yang melibatkan penelitian ilmiah atau pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan bidang studi.

3. Kegiatan Praktik : Magang, praktik kerja lapangan, atau pengalaman kerja yang mendukung penerapan ilmu yang dipelajari di program studi.

4. Kegiatan Non-Akademik : Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan kompetensi tambahan, seperti kepemimpinan, organisasi, dan keterampilan sosial.


Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kompetensi mahasiswa baik dalam konteks akademik maupun non-akademik.


Mahasiswa yang akan mengambil kegiatan magang sebagai pengganti perkuliahan biasanya harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :

1. IPK Minimum : Mahasiswa sering kali harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal tertentu untuk menunjukkan bahwa mereka telah mencapai standar akademik yang memadai sebelum melakukan magang.

2. Jumlah SKS Tertentu : Mahasiswa biasanya harus telah menyelesaikan sejumlah SKS (Satuan Kredit Semester) tertentu dalam program studi mereka untuk memastikan bahwa mereka memiliki dasar pengetahuan yang cukup sebelum magang.

3. Persetujuan Dosen Pembimbing : Kegiatan magang biasanya memerlukan persetujuan dari dosen pembimbing atau koordinator program studi untuk memastikan relevansi magang dengan kurikulum dan tujuan pendidikan.

4. Proposal Magang : Mahasiswa mungkin diharuskan untuk mengajukan proposal magang yang menjelaskan tujuan, tempat magang, dan bagaimana magang tersebut akan mendukung pembelajaran mereka.

5. Asuransi : Beberapa institusi mewajibkan mahasiswa untuk memiliki asuransi kesehatan atau asuransi lain yang relevan selama masa magang.

6. Kualifikasi Khusus : Bergantung pada bidang studi dan tempat magang, mungkin ada persyaratan khusus seperti keterampilan tertentu atau sertifikasi tambahan.

7. Laporan dan Evaluasi : Mahasiswa biasanya harus menyusun laporan atau melaksanakan presentasi tentang pengalaman magang mereka dan bagaimana pengalaman tersebut berkontribusi pada pembelajaran mereka.


Persyaratan ini dirancang untuk memastikan bahwa magang memberikan pengalaman yang bermanfaat dan relevan serta memenuhi standar akademik yang ditetapkan oleh institusi pendidikan.


Perbedaan antara bercanda dan bullying terletak pada konteks dan dampaknya :

1. Bercanda : Biasanya dilakukan dalam suasana yang positif dan dimaksudkan untuk menghibur atau membangun hubungan. Candaannya bersifat ringan dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Penerima bercanda biasanya merasa nyaman dan tidak tertekan.

2. Bullying : Merupakan perilaku agresif yang dirancang untuk menekan, merendahkan, atau menyakiti orang lain secara emosional atau fisik. Bullying sering melibatkan kekuatan atau kekuasaan yang tidak seimbang dan dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius terhadap korban, seperti stres, kecemasan, atau rasa rendah diri.


Intinya, bercanda seharusnya menyenangkan dan disetujui oleh semua pihak, sedangkan bullying bertujuan untuk menyakiti dan membuat korban merasa tertekan atau direndahkan.


Mencegah bullying memerlukan pendekatan yang menyeluruh, baik dari individu, sekolah, maupun masyarakat. Berikut beberapa cara untuk mencegah bullying :

1. Edukasi dan Kesadaran

   - Edukasi tentang bullying : Ajarkan anak-anak tentang apa itu bullying, dampak negatifnya, dan pentingnya menghormati perbedaan.

   - Kesadaran Dini : Bangun kesadaran tentang tanda-tanda bullying pada anak-anak, orang tua, dan guru agar tindakan pencegahan bisa dilakukan segera.


2. Lingkungan yang Mendukung

   - Ciptakan lingkungan yang inklusif : Dorong anak-anak untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.

   - Fasilitasi dialog terbuka : Ajak anak-anak berbicara tentang perasaan mereka dan buatlah mereka merasa aman untuk melaporkan tindakan bullying.


3. Keterlibatan Orang Tua dan Guru

   - Pengawasan yang baik : Orang tua dan guru harus memantau perilaku anak-anak dan segera mengambil tindakan jika ada tanda-tanda bullying.

   - Pelatihan guru dan staf sekolah : Berikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang bagaimana mengenali dan menangani bullying.


4. Kebijakan Sekolah yang Kuat

   - Aturan yang jelas : Sekolah harus memiliki kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas, termasuk prosedur pelaporan dan konsekuensi yang akan diterapkan.

   - Program pencegahan : Implementasikan program pencegahan bullying di sekolah yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua.


5. Pendekatan Psikologis

   - Dukungan emosional : Berikan dukungan kepada korban bullying dan bantu mereka untuk membangun kembali rasa percaya diri.

   - Bimbingan bagi pelaku : Sediakan konseling bagi pelaku bullying untuk membantu mereka memahami dampak dari tindakan mereka dan mengubah perilaku.


6. Peran Komunitas

   - Kampanye anti-bullying : Libatkan masyarakat dalam kampanye melawan bullying, baik melalui media sosial, seminar, atau kegiatan lainnya.

   - Kolaborasi lintas sektor : Kerjasama antara sekolah, keluarga, dan lembaga lain dalam masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bebas bullying.


Mencegah bullying memerlukan usaha bersama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam kehidupan anak-anak.


Klinik Universitas Lampung (Unila) mulai bekerja sama dengan BPJS pada 26 Agustus 2020. Kerja sama ini memungkinkan sivitas akademika Unila, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, untuk menggunakan Klinik Unila sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (Faskes 1) di bawah BPJS. 


Untuk mengganti Faskes 1 ke Klinik Unila, peserta BPJS dapat mengajukan permohonan pindah Faskes melalui aplikasi Mobile JKN, website resmi BPJS, atau dengan mengunjungi langsung kantor cabang BPJS terdekat. Pastikan untuk membawa dokumen seperti Kartu BPJS, KTP, dan kartu keluarga saat melakukan perubahan


Berikut tata cara mengganti faskes melalui aplikasi JKN :

Pindah melalui aplikasi mobile JKN.

1. Unduh dan pasang aplikasi JKN mobile 2. Klik pendaftaran pengguna mobile.

3. Masukkan nomor kartu JKN, KIS, KAU dan isi data diri yang dibutuhkan, seperti NIK, KTP dan alamat email.

4. Kemudian sistem akan mengirimkan nomor aktivasi lewat email, kita tinggal masukkan nomor tersebut ke aplikasi.

5. Setelah masuk, klik ubah data.

6. Pilih nama peserta yang akan diubah.

7. Setelah muncul jendela pop up yang bertuliskan ubah fasilitas kesehatan pertama, segera isi faskes pengganti yang dimaksud.

8. Tunggu hingga muncul notifikasi bahwa data sudah berubah.

9. Cara ini berlaku bagi peserta yang ingin pindah faskes tingkat 1 lebih dari tiga bulan.


   • HARI KEDUA

PKKMB hari ke-2 yaitu tanggal 16 Agustus 2024, saya mendapatkan giliran untuk mengikuti rangkaian acara PKKMB secara Online/(daring). Rangkaian acara pada hari kedua adalah pengenalan jajaran pimpinan Universitas Lampung mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat dan Dekan Fakultas yang ada di Universitas Lampung. Berikut adalah susunan nama-nama Pimpinan Universitas Lampung :


Rektor : Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M.

Wakil Rektor I : Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T

Wakil Rektor II : Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si

Wakil Rektor III : Anna Gustina Zainal, S.Sos., M.Si

Wakil Rektor IV : Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A

Dekan FEB = Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Si.

Dekan FH = Dr. M. Fakih, S.H., M.S.

Dekan FKIP = Prof. Dr. Sunyono, M.Si.

Dekan FP = Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

Dekan FT = Dr. Eng. Helmy Fitriawan, M.Sc.

Dekan FISIP = Dra. Ida Nurhaida, M.Si.

Dekan FMIPA = Dr. Eng. Heri Sartria, S.Si., M.Si.

Dekan FK = Dr. dr. Evi Kurniawati, S.Ked., M.Sc

Dekan Pascasarjana = Prof. Dr. Ir. Murhadi, M.Si.


Kemudian dikenalkan juga Biro Akademik yang ada di Universitas Lampung beserta fungsinya :

- Biro Akademik : Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan kurikulum, pelaksanaan kegiatan akademik, serta pengelolaan administrasi akademik seperti pendaftaran, penjadwalan, dan pengelolaan nilai.

- Biro Administrasi Umum : Menangani berbagai aspek administrasi universitas, termasuk pengelolaan keuangan, administrasi personalia, serta fasilitas dan keamanan kampus.

- Biro Kemahasiswaan : Mengkoordinasikan kegiatan dan program kemahasiswaan, termasuk organisasi mahasiswa, kegiatan ekstrakurikuler, dan layanan konseling mahasiswa.

- Biro Hubungan Masyarakat : Bertugas dalam komunikasi eksternal dan internal universitas, termasuk pengelolaan informasi, media sosial, dan hubungan dengan media.

- Biro Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat : Mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk administrasi proposal penelitian, pendanaan, dan pelaksanaan program pengabdian.

- Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional : Mengelola kerjasama antar universitas, kerjasama industri, serta program pertukaran internasional dan mobilitas akademik.

- Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia : Bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia, termasuk pelatihan dan pengembangan pegawai serta manajemen kinerja.

- Biro Perencanaan dan Pengembangan : Menangani perencanaan strategis, pengembangan universitas, serta pelaksanaan dan monitoring program-program strategis.

- Biro Teknologi Informasi : Mengelola dan mendukung infrastruktur IT, pengembangan sistem informasi, dan layanan teknologi informasi universitas.

- Biro Keuangan : Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan universitas, termasuk penganggaran, pelaporan keuangan, dan pengelolaan dana.


Lalu dikenalkan juga Lembaga / Organisasi yang ada di Universitas Lampung beserta fungsinya diantaranya :

1. Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) : PPB Universitas Lampung bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mahasiswa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Fasilitasnya mencakup ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium bahasa. 

2. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) : P3M pengabdian kepada masyarakat mendorong penelitian dan melalui berbagai program dan kegiatan. Fasilitasnya meliputi ruang seminar, laboratorium penelitian, dan perpustakaan. 

3. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) : PTIK mengelola dan menyediakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi bagi seluruh kegiatan di kampus. jaringan, pusat data, dan perangkat Fungsinya termasuk pengelolaan teknologi terkini.

4. Pusat Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (PKIB) : PKIB mendukung mahasiswa dan alumni dalam mengembangkan ide bisnis menjadi usaha yang sukses. Fasilitasnya mencakup ruang kreatif, pelatihan wirausaha, dan akses ke mentor. 

5. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) : PSGA berfokus pada studi gender dan anak, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan dan penelitian terkait isu- isu tersebut. Fasilitasnya mencakup ruang diskusi, perpustakaan, dan laboratorium penelitian.

6. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) : LPPM mengkoordinasikan dan mengelola berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat universitas. Fungsinya meliputi pendanaan proyek, pengembangan riset, dan penghubungan dengan industri. 

7. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) : LPPM fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan, pendidikan, dan kegiatan pengembangan. Fasilitasnya mencakup ruang pertemuan, pusat pelatihan, dan akses ke sumber daya.


Kemudian diakhir acara ditampilkan Pengenalan Lembaga Mahasiswa, UKM atau Ormawa :

1. Lembaga kemahasiswaan DPM

2. UKM TEKNOKRA

3. UKMBS

4. UKM KOPMA

5. UKM PRAMUKA

6. UKM MAPALA

7. UKM KATOLIK

8. UKM PSM

9. UKM KEBANGSAAN

10. UKM PENCAK SILAT

11. UKM ZOOM

12. UKM ESO

13. UKM CATUR

14. UKM HINDU

15. UKM BIROHMAH

16. UKM PENELITIAN

17. UKM UISA

18. UKM TAEKWONDO

19. UKM PIK RAYA 

20. UKM PSHT

21. UKM KSR PMI

22. UKM TAPAK SUCI

23. UKM BUDDHA

24. UKM VOLLY

25. UKM PSM

26. UKM FUTSAL

27. UKM KARATE

28. UKM BULU TANGKIS

29. UKM KRISTEN

30. UKM KEMPO

31. UKM MEKATRON

32. UKM MENWA

33. UKM MERPATI PUTIH

34. UKM PANAHAN

35. UKM PERSAI DIRI

36. UKM RASANILA

37. UKM RENANG

38. UKM SAINTEK

39. UKM SEPAK BOLA

40. UKM SAINTEK

41. BEM UNILA


Sekian Resume PKKMB Universitas Lampung 2024 Hari Pertama dan Kedua, mohon maaf apabila terdapat salah kata dalam penulisan. Terima Kasih.

0 Komentar